My Blog List

Monday, January 9, 2012

Favorit Proofreader

Sejauh ini selalu suka dengan review dari Zoelkarnaen, David Ezra, dan Alfare.

Memperhatikan kritik-kritik yang dilontarkan oleh Zoelkarnaen, tampaknya ia sangat peka dan tajam dalam memahami sebuah cerita dan tetap bisa berkonsentrasi untuk jeli melihat hal yang tidak wajar dalam sebuah kejadian atau hal. Dan hebatnya lagi, dalam setiap mengkritisi sebuah karya, belum pernah saya lihat ada komentarnya yang tajam melukai perasaan penulisnya, sekalipun karya itu jelek sekali. Karena itulah Zoelkarnaen menjadi kritikus favoritku.

David Ezra tampaknya memiliki pandangan sendiri dan mampu melihat sebuah karya layaknya seorang penerbit yang sedang menyeleksi naskah. Kelihatannya kritik-kritik David Ezra lebih kepada hal-hal yang bersifat teknis seperti; mau dibawa kemana cerita itu, apa tujuan cerita itu, prospek ke depan, potensi yang dimiliki dan pada akhirnya ia dapat memiliki penilaian sendiri yang cukup orisinil terhadap karya tersebut.

Alfare tampaknya lebih melihat sebuah karya tulis seperti halnya seorang penulis. Ia cukup memperhatikan unsur-unsur kepenulisan yang berhubungan dengan trope-trope. Tampaknya ia lebih memprioritaskan pandangannya pada efektifitas sebuah plot sehubungan dengan sebab akibatnya. Sekalipun masih ada beberapa pandangan pribadi, namun Alfare masih termasuk proofreader favoritku.

Orang-orang lain yang berpotensi untuk menjadi proofreader favoritku mungkin adalah Rendi Datriyansyah.

Kuperhatikan penilaiannya terhadap karya lain cukup terbuka. Maksudnya, ia adalah orang kritis dan tetap seorang penilai, namun juga seorang yang cukup terbuka terhadap ide dan rasio baru yang ia terima. Ia berusaha untuk memahami sebuah karya, dan ternyata ia seringkali berhasil.

Saya ingin menyebut Farid Abdul, namun saya belum pernah membaca review dia. Baru satu atau dua review dan itu belum bisa mengatakan apapun tentang apa yang ia lihat dan dimana ia melihat sebuah karya lain dan menyikapinya.

Sementara Proofreader yang tidak saya sukai adalah Rea Harbowoputra. Alasannya; ngaret dan pemalas.

No comments:

Post a Comment