My Blog List

Sunday, August 28, 2011

Quest of Romance

Akhirnya saya memutuskan untuk membuat blog baru sebagai storage untuk melatih menulis cerita-cerita fantasi yang variatif.

Saya akan memanfaatkan blog itu untuk melatih
- Narative hook
- konsisten karakteristik
- variasi karakteristik
- biografi karakter
- menemukan apa itu romance

Karena saya sendiri bosan dengan tulisan-tulisan saya dan menginginkan hal baru. Barangkali bila saya terus menulis dan menulis, saya bisa menemukan hal baru.

Saya tidak menganjurkan untuk melihat, bahkan cerita-ceritanya pun tidak saya beri tag. Tapi bila ingin melihat dan memberikan instruksi atau membantu perkembangan kepenulisan saya, anda boleh mengunjungi blog saya, Quest of Romance

Friday, August 19, 2011

Term Change : Cosmos & Ashura

Setelah sekian lama menggunakan term "Ashura" untuk menyebut dunia nyata, saya akhirnya menggantinya dengan kata yang lebih tepat; "Cosmos".

Tentu saja pergantian nama ini telah mengalami berbagai riset pribadi dan mendengarkan background dari kata "Sophia" dan "Logos". Tadinya sempat akan mengganti "Ashura" dengan "Sophia" yang berarti "Hikmat", "Kebijaksanaan" yang lebih bersifat duniawi. Sementara pasangannya, "Astral" akan diganti menjadi "Logos" yang berarti selain "Ilmu" adalah juga "Firman" atau "Sabdha".

Tapi pertimbangan mengenai tetapnya penggunaan nama "Astral" adalah dikarenakan "Aether" yang sudah saya gunakan sebagai sumber energi dalam realm ini. Lantas apa hubungannya antara "Logos" dengan "Aether" ?

"Aether" dalam filsafat Hindu kuno berarti energi murni, yang juga adalah element ke lima yang disebut juga sebagai "Quintessence". Dalam filsafat Hindu kuno, "Aether" dikatakan memiliki wujud berupa "Sabdha" atau "Suara". Setelah saya pikir-pikir kembali, suara adalah gelombang yang terasa keberadaannya bila dapat merambat. Gelombang merambat melalui udara.

Barangkali ada yang pernah mendengar tentang "Brainwave" Technology?

Kurasa itulah wujud yang paling mendekati "Aether" di masa sekarang adalah dalam bentuk "Brainwave". "Brainwave" adalah sarana meditasi yang dapat me"reboot" alam bawah sadar manusia sehingga menjadi lebih baik (bila anda mendengarkan wave yang baik).

Anda tidak percaya? Sayangnya anda harus percaya bahwa gelombang ternyata adalah elemen terkuat di dunia ini.

Bukti? Barangkali suatu saat saya akan mencoba untuk mengangkat apa yang saya ketahui tentang musik bernama Karlmeyer, atau mungkin juga gelombang Brainwave berjudul God of Hades.

Kembali tentang hubungan "Aether" dan "Logos".
Setelah mengerti korelasi antara "Aether" dengan gelombang, dan gelombang dengan suara, lalu suara dengan "Sabdha", kemudian "Sabdha" dengan "Firman", maka secara logika deduksi, saya memberanikan diri menjadi bonek (bocah nekad) dengan mengatakan bahwa "Logos" adalah sarana Tuhan, atau mungkin bila anda tergila-gila dengan sains, "Logos" adalah Tuhan itu sendiri.

Maka dari itu, saya tetap memilih untuk menggunakan "Astral" yang lebih erat hubungannya dengan "Astrologi", sebuah ilmu pengetahuan yang katanya sebagai ilmu petunjuk. Dasar dari ilmu ramal meramal nasib. Beberapa cerita pada zaman China kuno menggunakan "Astrologi" sebagai alat terdekat dari para peramal atau orang tua sakti yang muncul misterius, bicara misterius dan menghilang misterius juga.

Pernah pula saya mendengar pepatah : "Is destiny written in stars?"

Yang bila diterjemahkan secara gaul dapat diartikan : "Apakah nasib manusia ditulis oleh bintang-bintang?"

"Cosmos" adalah ibarat dunia real, tempat manusia dilahirkan, hidup dan mati.
sedangkan "Astral" bukan berarti surga. Saya berjanji tidak akan memasukkan unsur religius tertentu di sini karena saya pengagum mitologi Hindu, Jesus lover, murid Confucius, pengamat Buddha dan menghormati agama Muslim. Dan juga karena kurangnya pengetahuan saya tentang religi juga.

"Astral" adalah dunia dimana semuanya ditulis dan dirancang untuk kemudian disajikan bagi para penghuni "Cosmos", mereka dipersilahkan untuk memilih jalan mana yang akan mereka pilih. "Astral" juga adalah tempat jiwa-jiwa mereka yang sudah mati untuk singgah dan kembali lagi atau tersesat di dalam Arus Jiwa.

Konon, Arus Jiwa ini bertabrakan dengan dunia Cosmos sehingga dunia itu terus berputar dan aktif.

Tentang Divine Dragon Cosmos

Bila "Cosmos" adalah kata yang dipilih untuk menggantikan "Ashura", lalu bagaimana dengan nasib Divine Dragon Cosmos yang sudah ada sejak tahun 2008?

Tentu saja dia harus mengalami pergantian nama. Nama untuknya haruslah nama yang terdengar sangat akrab dengan Bumi. Tadinya saya hendak menggunakan "Gaia" atau "Pangaea". Namun saya memutuskan untuk menggunakan kata "Terrata" dari kata "Terra".

Bagi para penggemar Fantasi, tentunya kata "Terra" sudah tidak asing lagi sehingga penjelasan mengenai apa itu "Terra" dirasa sudah tidak diperlukan lagi.

====================
dua hal telah terselesaikan, masih ada beberapa PR lagi yang harus saya tuntaskan sehingga saya bisa memulai lagi merevisi dan melanjutkan kisah Hikayat Forgo/Chronicles of Forgo.

Thursday, August 18, 2011

Vandaria Wars and Riwayat Cosmos

Kekhawatiran terhadap karya tulisku kembali menghantui saat aku membaca hikayat Vandaria yang ternyata mirip dengan hikayat duniaku.

dikatakan menurut Vandaria :

  • Era Tiga Negeri Awal
  • Era Kaum Naga
  • Era Negeri-Negeri Kuno Manusia
  • Era Kekuasaan Frameless
  • Era Persamaan Derajat Manusia-Frameless
  • Era Kekuasaan Manusia

sedangkan hikayat saya :

  • Era migrasi Animus-Ogre ke dunia Cosmos dari dunia Astrall
  • Era penghidupan Cosmos oleh God Dragon Terrata
  • Era Champion Dragon Jahan
  • Era Para Dragon
  • Abad kegelapan (runtuhnya Connisia)
  • Ragnarok
  • Medieval awal (Forgo, Galeno, berdirinya Egaza)
  • Abad pertempuran (perang saudara di Passifica, perang saudara di Padang Cassey)
  • Era Pengembara dan Perdamaian (Munculnya pewaris Spirit Sword, pengembaraan2 orang2 spesial yang mengakhiri perang2 berkepanjangan, musnahnya Yggdrassil)
  • ---kosong---
  • Abad modern: War of Asgares (ya, cerita ini saya buat sebelum tahun 2006 dan shock berat waktu ngeliat komik dengan judul sama)

I'll just create this note in case one day some sotoy ppl pointed their finger at me and accuse me for plagiating some fantasy novel or game.

Gw akui, gw memang terinspirasi dari beberapa game dan film. Tapi apapun yang gw liat, ga bakalan gw plagiat serendah itu. Semoga banyak orang yang akan paham bahwa inspirasi seringkali sama antar dua penulis yang tidak pernah bertemu sama sekali. Saya sendiri tidak pernah membaca atau mengikuti Vandaria Wars, saya cuma pernah baca satu bagian cerpennya dan membayangkan sedang main game Suikoden 2, setelah itu saya tidak mengikuti sama sekali.

Beberapa nama memang mirip dan sama, tapi saya bukan plagiat!!

**Woi! Terbit aja belum, udah mikir kejauhan

maka dari itu catatan ini dibuat hanya untuk berjaga2 bila dikemudian hari terjadi sesuatu yang saya khawatirkan ini.

Tuesday, August 2, 2011

Term Change : Force to Aether

Saya harus bersyukur karena semalam membaca2 tentang Sun Ce, merambat ke Zhuge Ke, berikutnya merambat kemana lagi entah apa yang saya cari hingga pada akhirnya saya sampai pada sebuah bahasan tentang "The Fifth Element", Aether.

Aether bukan hal asing lagi untuk saya, karena sempat memainkan Final Fantasy. Hanya saja di sana namanya Ether.

Sempat ragu dikatakan terlalu "star wars" sekalipun sama sekali ga pernah nonton Star Wars, akhirnya saya menemukan kata lain yang sama kerennya dengan "Force", Aether.

Setelah cukup bingung menimbang-nimbang, kira-kira lebih cocok untuk menggantikan "Astral", "Anima" atau "Force", saya menemukan artikel ini ...

===============================

Aether (also spelled ether) is a concept used in ancient and medieval science as a substance. The aether was believed to be the substance which filled the region of the universe above the terrestrial sphere. Aristotle included it as a fifth element distinct from the other four, Air, Earth, Fire, and Water. Aether was also called Quintessence (from quinta essentia, “fifth element”). Quintessence was also supposed to be a definition of pure energy. Its force is imagined to be like a lightning. This element also has the power of life. Its Platonic solid was the Dodecahedron.

Modern understanding of electromagnetism, including Einstein’s particle theory of light and various scientific experiments of general relativity, has removed the need for a substance like aether to fill the otherwise empty parts of the universe. Newton’s and Maxwell’s aether model (the latter being a “classic static aether”) were both developed from this classical element. However, the null result of the Michelson-Morley experiment led (from 1887 onwards) to the decline of an aether model’s wide acceptance. Albert Einstein, in an interpretation he offered for his theory of special relativity, dismissed it, as per Occam’s razor; and, though he later reinstated a logical need for an aether in a commentary on his theory of general relativity, modern astrophysical theories do not include this classical element. One might suppose ‘dark matter’ has supplanted “aether.”

Taken From Wikipedia

----------------------------------
Akasha
(or Akash, Aakaashá, Ākāśa, आकाश) is the Sanskrit word meaning "aether" in both its elemental and metaphysical senses.
========================
Ada website bagus yang membahas tentang Aether ... Klik disini.

Dan akhirnya setelah membaca-baca berbagai sumber, kuputuskan bahwa Aether atau Akasha adalah element ke lima yang mendasari empat element pokok seperti api, angin, air dan tanah. Definisi-definisi Aether cukup mirip dengan pengertianku tentang "force".

Maka dari itulah kuputuskan untuk mengganti "Force" dengan "Aether".